Selasa, 17 Februari 2015
Marquez Menyayangkan Keputusan The Next Stoner
AALST – Rider Repsol Honda, Marc Marquez, menyayangkan keputusan Jack Miller yang melompat langsung dari Moto3 ke MotoGP. Menurutnya, keputusan Miller adalah langkah yang terlalu jauh.
Pembalap berjuluk The Next Stoner itu baru menginjak usia 20 tahun dan memutuskan melewatkan Moto2 dan langsung menandatangani kontrak tiga tahun depan Departemen Balap Honda (HRC). Untuk tahun pertama, ia akan mengendarai motor Open RC213V-RS.
"Jika saya jadi Jack, saya tak akan langsung melompat ke MotoGP. Lompatan ini terlalu besar. Jika Anda berusia 19 tahun, saya rasa Anda tak perlu buru-buru ke MotoGP. Toh Anda masih punya banyak waktu," ucap Marquez kepada Motorbike Magazine, Senin (16/2/2015).
"Moto2 memberi pengalaman, pembalap bisa belajar banyak hal dan bisa menyesuaikan diri dengan motor yang lebih besar. Moto2 juga membentuk gaya balap karena kompetisinya sangat ketat," tandasnya.
Minggu, 15 Februari 2015
Atmosfer Yamaha Bikin Rider Ini Nyaman
AGNO – Pembalap Forward Racing, Stefan Bradl, mengaku merasa jauh lebih nyaman di Forward Yamaha ketimbang saat membela LCR Honda. Ia menilai timnya saat ini lebih menghargai dirinya sebagai pembalap.
Bradl mengaku tertekan dengan target tinggi tim terdahulunya. Kini, meski ia hanya mengendarai motor Open Forward Yamaha, mantan juara dunia Moto2 ini tak keberatan.
"Atmosfer kerja di Forward sangat menyenangkan. Mereka menyambut saya dengan hangat. Status saya sebagai pembalap lebih dihargai daripada di tim sebelumnya, di mana saya selalu merasakan tekanan," ungkap Bradl seperti dilansir Speedweek, Sabtu (14/2/2015).
Joki balap 25 tahun ini pun kagum saat Yamaha memintanya beserta sang tandem, Loris Baz menghadiri presentasi Yamaha Motor Racing di Malaysia pekan lalu. Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, Pol Espargaro dan Bradley Smith juga hadir dalam acara tersebut.
"Kekeluargaan di Yamaha begitu terasa. Saya melihatnya dalam acara presentasi di Malaysia. Tiga tim Yamaha hadir dan naik ke atas panggung. Semua pembalap Yamaha diperkenalkan. Hal seperti ini tak pernah terjadi di Honda. Harmoni di Yamaha lebih besar," tandasnya.
Senin, 09 Februari 2015
Dovi Penasaran Motor Baru Desmo GP15
Dovi tak sabar coba motor anyarnya. (Foto: AFP)
SEPANG – Hasil yang didapatkan Ducati selama sesi tes pramusim di sirkuit Sepang, Malaysia 4-6 Februari 2015 rupanya disyukuri Andrea Dovizioso. Menurutnya, ia bersama Andrea Iannone telah menunjukkan performa optimal di sesi tes tersebut meski belum turun dengan kuda besi anyarnya.
Sekadar informasi, saat melakoni sesi pra musim tersebut, mereka menggunakan motor Desmosedici GP14.3 bukan Desmo GP15 yang baru akan dicoba saat sesi tes pramusim kedua pada 23-26 Februari di sirkuit yang sama. Dovizioso dan Iannone memang tampil cukup memukau selama menjalani sesi tes pra musim pertama kali.
Dovizioso sempat berada di posisi kedua di sesi tes hari kedua, sementara itu Iannone merasakan peringkat ketiga di hari ketiga. Selain itu, Dovizioso juga tidak sabar mulai menunggangi motor anyarnya pada 26 Februari mendatang.
“Saya bangga dengan hasil yang saya peroleh selama tiga hari karena kami ditargetkan untuk meningkatkan sasis dan itu tercapai. Tentunya, tes ini sangat berguna untuk pengembangan motor baru kami,” jelasnya seperti mengutip Crash, Minggu (8/2/2015).
“Motor kami sangat cepat saat melalui tiga hari sesi tes pra musim dan itu penting halnya bagi kami. Saya juga mampu meraih catatan waktu di bawah dua menit dan sangat menikmati sirkuit yang benar-benar indah,” sambungnya.
“Saya akan kembali ke Italia dengan rasa puas dan sangat penasaran untuk menguji GP15 kami,” urainya.
MotoGP sendiri akan dimulai pada 29 Maret 2015 di sirkuit Losail, Qatar. Menarik untuk disimak, apakah perfoma gemilang yang ditunjukkan Ducati selama sesi tes pramusim bisa bertahan hingga balapan yang sebenarnya berlangsung, atau malah berakhir antiklimaks.
Target Espargaro Bersama Yamaha di MotoGP 2015
BORMES LES MIMOMAS – Finish di posisi keenam di
klasemen akhir MotoGP 2014, nyatanya belum membuat puas pembalap Monster
Yamaha Tech 3, Pol Espargaro. Menurut pria berusia 23 tahun itu, ia
bersama tim asal Jepang tersebut akan berusaha sekeras mungkin guna
meraih hasil yang lebih optimal di balapan tahun ini.
Jika dilihat pencapaian yang diraih Espargaro tahun lalu, bisa dibilang cukup memukau. Baru turun pertama kali di kelas paling tinggi balap motor dunia tersebut, pria asal Spanyol itu sanggup menempati posisi keenam dan menyandang predikat sebagai pendatang baru terbaik atau yang lebih dikenal Rookie of The Year.
“Target saya adalah memperbaiki hasil yang kami dapatkan tahun lalu, yang mana di beberapa balapan saya sempat berada di lima besar, meskipun akhirnya saya harus puas mengakhiri kompetisi di posisi keenam,” jelasnya seperti mengutip FOX Sports, Kamis (22/1/2015).
Selanjutnya, saat ditanya mengenai cedera jari kaki yang dialaminya saat menjalani sesi latihan bebas di Malaysia, Oktober tahun lalu, dirinya menyatakan telah bugar dan siap melakoni balapan tahun ini dengan penuh optimisme.
“Saya mengalami masalah di kaki tahun lalu. Namun, saya telah sembuh 100 persen karena sudah berlatih selama di Andorra,” tutupnya.
Pol bersama kakaknya yang kini membela tim Suzuki memang tinggal di Andorra. Kabarnya, hal itu dilakukan guna menghindari beban pajak yang ditetapkan begitu tinggi oleh pemerintah Spanyol.
Jika dilihat pencapaian yang diraih Espargaro tahun lalu, bisa dibilang cukup memukau. Baru turun pertama kali di kelas paling tinggi balap motor dunia tersebut, pria asal Spanyol itu sanggup menempati posisi keenam dan menyandang predikat sebagai pendatang baru terbaik atau yang lebih dikenal Rookie of The Year.
“Target saya adalah memperbaiki hasil yang kami dapatkan tahun lalu, yang mana di beberapa balapan saya sempat berada di lima besar, meskipun akhirnya saya harus puas mengakhiri kompetisi di posisi keenam,” jelasnya seperti mengutip FOX Sports, Kamis (22/1/2015).
Selanjutnya, saat ditanya mengenai cedera jari kaki yang dialaminya saat menjalani sesi latihan bebas di Malaysia, Oktober tahun lalu, dirinya menyatakan telah bugar dan siap melakoni balapan tahun ini dengan penuh optimisme.
“Saya mengalami masalah di kaki tahun lalu. Namun, saya telah sembuh 100 persen karena sudah berlatih selama di Andorra,” tutupnya.
Pol bersama kakaknya yang kini membela tim Suzuki memang tinggal di Andorra. Kabarnya, hal itu dilakukan guna menghindari beban pajak yang ditetapkan begitu tinggi oleh pemerintah Spanyol.
Petrucci Bisa Manfaatkan Sistem Rem Ducati
ROMA – Musim balap MotoGP 2015 akan menjadi ajang pembuktian bagi Danilo Petrucci, rider tim
Pramac Ducati. Menurut Kepala Kru tim, Daniele Romagnoli, dirinya
melihat sang rider dapat mengeksplorasi sistem rem yang dimiliki
Desmosedici GP14.
Seperti diketahui, keduanya bergabung di tim satelit Ducati itu untuk berlaga di musim 2015. Petrucci menggantikan peran Andrea Iannone yang naik kelas ke tim pabrikan Ducati bersama Andrea Dovizioso.
Sedangkan Romagnoli, adalah orang yang begitu mengenal karakteristik dari motor yang digunakan Dovizioso dan Cal Crutchlow musim lalu itu. Keduanya akan bahu membahu mencari setting terbaik untuk mendongkrak performa GP14.
“Tiga hari pertama kami berjalan di luar ekspektasi. Kami memulainya dengan membiasakan Danilo mengendarai motor. Di hari kedua dia sudah dapat mencetak catatan waktu terbaik di lintasan basah. Memang itu keunggulan dia dan Ducati, namun dia sudah membuat saya terkesan,” kata Romagnoli, seperti dilaporkan Crash, Kamis (22/1/2015).
“Dalam sudut pandang teknis, Danilo adalah rider yang memiliki kualitas saat melakukan rem. Dan itu adalah salah satu kriteria Ducati. Si pembalap harus paham betul dengan sistem rem motor dan dia bisa memanfaatkannya dengan baik,” tuntasnya.
Seperti diketahui, keduanya bergabung di tim satelit Ducati itu untuk berlaga di musim 2015. Petrucci menggantikan peran Andrea Iannone yang naik kelas ke tim pabrikan Ducati bersama Andrea Dovizioso.
Sedangkan Romagnoli, adalah orang yang begitu mengenal karakteristik dari motor yang digunakan Dovizioso dan Cal Crutchlow musim lalu itu. Keduanya akan bahu membahu mencari setting terbaik untuk mendongkrak performa GP14.
“Tiga hari pertama kami berjalan di luar ekspektasi. Kami memulainya dengan membiasakan Danilo mengendarai motor. Di hari kedua dia sudah dapat mencetak catatan waktu terbaik di lintasan basah. Memang itu keunggulan dia dan Ducati, namun dia sudah membuat saya terkesan,” kata Romagnoli, seperti dilaporkan Crash, Kamis (22/1/2015).
“Dalam sudut pandang teknis, Danilo adalah rider yang memiliki kualitas saat melakukan rem. Dan itu adalah salah satu kriteria Ducati. Si pembalap harus paham betul dengan sistem rem motor dan dia bisa memanfaatkannya dengan baik,” tuntasnya.
The Doctor Temukan Resep Kalahkan Marquez
TAVULLIA – Rider Movistar Yamaha, Valentino
Rossi, mengungkap cara untuk mengalahkan Marc Marquez di MotoGP 2015.
Menurutnya, ia dan Jorge Lorenzo harus bekerja sama dengan baik demi
menjegal laju sang juara dunia.
Marquez memang tampil mendominasi di awal musim 2014. Namun, The Doctor yakin The Baby Alien bakal melemah bila dirinya dan Lorenzo menekannya seperti pada paruh kedua musim.
"Untuk mengalahkan Marc, Anda harus jadi yang terbaik. Marc memang makin kuat, tapi ia jadi lebih sering jatuh saat balapan. Tahun ini, saya dan Jorge harus membuat Marc tertekan, seperti yang kami lakukan pada akhir 2014," ucap Rossi seperti dilansir La Gazzetta dello Sport, Sabtu (24/1/2015)
Selain itu, Rossi juga waspada terhadap rival lainnya. Ia menilai duo Ducati, Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone juga mampu bersaing di kompetisi mendatang.
"Musim ini akan sulit dan para rival akan lebih kompetitif. Honda dan Yamaha akan tetap di depan, tapi mungkin Ducati bersama Dovi dan Andrea tak akan terlalu jauh," tutupnya.
Marquez memang tampil mendominasi di awal musim 2014. Namun, The Doctor yakin The Baby Alien bakal melemah bila dirinya dan Lorenzo menekannya seperti pada paruh kedua musim.
"Untuk mengalahkan Marc, Anda harus jadi yang terbaik. Marc memang makin kuat, tapi ia jadi lebih sering jatuh saat balapan. Tahun ini, saya dan Jorge harus membuat Marc tertekan, seperti yang kami lakukan pada akhir 2014," ucap Rossi seperti dilansir La Gazzetta dello Sport, Sabtu (24/1/2015)
Selain itu, Rossi juga waspada terhadap rival lainnya. Ia menilai duo Ducati, Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone juga mampu bersaing di kompetisi mendatang.
"Musim ini akan sulit dan para rival akan lebih kompetitif. Honda dan Yamaha akan tetap di depan, tapi mungkin Ducati bersama Dovi dan Andrea tak akan terlalu jauh," tutupnya.
Gelar Juara Dunia Ke-10 Penuhi Otak Vale
Valentino Rossi incar gelar juara dunia ke-10 nya musim ini (Foto: MotoGP)
MADRID – Sebelum mengarungi MotoGP tahun lalu, Valentino Rossi memulainya dengan meragukan masa depannya, namun tidak untuk musim balap 2015. Pembalap berjuluk The Doctor itu bahkan sudah memikirkan gelar juara dunia ke-10 nya.
Rossi memulai petualangannya pada 1996 dengan turun di kelas 125cc dan telah mengantoni sembilan gelar juara dunia. setahun setelah debutnya, ia langsung menggondol gelar juara dunia sebelum naik kelas ke 250cc pada 1998. Skenario serupa juga terjadi di kelas ini, Vale menjadi juara pada musim 1999 dan berlaga di 500cc pada 2000 bersama Honda.
Begitu juga di kelas 500cc, dirinya berstatus sebagai juara di kelas utama pada 2001. Bahkan saat berganti nama menjadi MotoGP pada 2002, The Doctor masih menjadi yang tercepat hingga 2005. Setelah itu, rider asal Italia tersebut kembali menjadi juara dunia pada 2008 dan 2009.
Setelah finis sebagai runner-up musim lalu, pria yang kini berusia 35 tahun itu langsung menargetkan juara dan mengakhiri dominasi Marc Marquez. Walau di sisi lain dirinya berujar hanya ingin fokus dan memberikan yang terbaik.
“Saya hanya ingin fokus dan berikan yang terbaik. Memenangkan sebanyak seri yang saya bisa. Jadi, ya saya sudah berpikir tentang gelar ke-10 saya,” kata Rossi, seperti dikutip Crash, Jumat (30/1/2015).
“Musim 2014 sangat penting bagi saya untuk mengetahui di mana level saya berada setelah bertahun-tahun berlaga di MotoGP. Kami mengakhiri beberapa balapan dengan positif dan berada di belakang Marquez di akhir musim. Jadi saya punya alasan untuk puas dengan performa musim lalu,” tuntasnya.
Pol Espargaro Bawa Atmosfer Positif untuk Yamaha Tech 3
BORMES LES MIMOSAS – Bos Tim Monster Yamaha Tech 3,
Herve Poncharal, merasa yakin bahwa pembalapnya Pol Espargaro membawa
dampak positif kepada timnya. Poncharal mengaku beruntung mendapatkan rider yang menggantikan posisi Cal Cruthlow itu.
Espargaro pun berhasil membuat Tech 3 kembali menjadi tim satelit terbaik. Pembalap Spanyol ini sukses menduduki peringkat keenam pada MotoGP 2014, dan meraih gelar Rookie of The Year.
"Pol sosok menakjubkan di luar lintasan dan sangat charming. Ketika ia tiba di tim kami, semuanya langsung terasa baik. Ia langsung menjadi bagian dari tim kami hingga rasanya kami sudah bekerja sama sejak lama," ungkap Poncharal kepada MotoGP.com, Sabtu (31/1/2015).
"Dia membawa atmosfer positif pada tim kami, saya sangat berterima kasih padanya. Tapi tentu saja tujuan utamanya adalah tampil baik di lintasan," tutupnya.
Espargaro pun berhasil membuat Tech 3 kembali menjadi tim satelit terbaik. Pembalap Spanyol ini sukses menduduki peringkat keenam pada MotoGP 2014, dan meraih gelar Rookie of The Year.
"Pol sosok menakjubkan di luar lintasan dan sangat charming. Ketika ia tiba di tim kami, semuanya langsung terasa baik. Ia langsung menjadi bagian dari tim kami hingga rasanya kami sudah bekerja sama sejak lama," ungkap Poncharal kepada MotoGP.com, Sabtu (31/1/2015).
"Dia membawa atmosfer positif pada tim kami, saya sangat berterima kasih padanya. Tapi tentu saja tujuan utamanya adalah tampil baik di lintasan," tutupnya.
Pengalaman Rossi, Kalahkan Lorenzo & Pedrosa
CERVERA – Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengatakan begitu mengangumi jumlah pengalaman yang dimiliki rider Movistar Yamaha, Valentino Rossi. Bahkan, ia berani mengklaim bahwa The Doctor jauh lebih baik ketimbang Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa.
Marquez kerap digadang-gadang bakal menjadi suksesor sembilan kali juara dunia itu. Ekspektasi kian melambung, setelah pembalap berusia 21 itu sukses merebut gelar juara dunia MotoGP di musim debutnya (2013) dan mempertahankannya musim lalu.
Adapun The Baby Alien -julukan Marquez- menganggap pengalaman sejumlah pembalap lainnya, seperti Lorenzo dan Pedrosa sudah cukup menyulitkan. Namun demikian, ia merasa Rossi memiliki level yang lebih tinggi dari keduanya.
“Ketika Anda melawan dia (Rossi), Anda akan menyadari bahwa ia punya begitu banyak pengalaman di dunia balapan MotoGP. Jorge (Lorenzo) dan Dani (Pedrosa) juga berpengalaman, tapi Rossi jelas jauh lebih baik,” kata Marquez, seperti dimuat Motorsport, Jumat (30/1/2015).
Lebih lanjut, Marquez pun menilai walaupun usia Rossi sudah menginjak kepala tiga, namun masih tetap bisa bertarung di level tertinggi. “Ia memang sudah berusia 35 tahun, akan tetapi ia masih bisa bertarung di level tertinggi dengan beberapa pembalap muda,” sambungnya.
Marquez kerap digadang-gadang bakal menjadi suksesor sembilan kali juara dunia itu. Ekspektasi kian melambung, setelah pembalap berusia 21 itu sukses merebut gelar juara dunia MotoGP di musim debutnya (2013) dan mempertahankannya musim lalu.
Adapun The Baby Alien -julukan Marquez- menganggap pengalaman sejumlah pembalap lainnya, seperti Lorenzo dan Pedrosa sudah cukup menyulitkan. Namun demikian, ia merasa Rossi memiliki level yang lebih tinggi dari keduanya.
“Ketika Anda melawan dia (Rossi), Anda akan menyadari bahwa ia punya begitu banyak pengalaman di dunia balapan MotoGP. Jorge (Lorenzo) dan Dani (Pedrosa) juga berpengalaman, tapi Rossi jelas jauh lebih baik,” kata Marquez, seperti dimuat Motorsport, Jumat (30/1/2015).
Lebih lanjut, Marquez pun menilai walaupun usia Rossi sudah menginjak kepala tiga, namun masih tetap bisa bertarung di level tertinggi. “Ia memang sudah berusia 35 tahun, akan tetapi ia masih bisa bertarung di level tertinggi dengan beberapa pembalap muda,” sambungnya.
The Doctor Tak Pusingkan Pembalap Nomor Satu Yamaha
MADRID – Valentino Rossi mengaku tak ambil pusing
dengan memikirkan siapa pembalap nomor satu di Movistar Yamaha MotoGP
2015. Menurutnya, sejauh ini Tim Garpu Tala memperlakukan dirinya maupun
Jorge Lorenzo dengan sama rata.
Sejak bertandem di Yamaha pada 2008-2010, The Doctor merupakan rider nomor satu dan sempat bersaing sengit dengan Lorenzo. Namun, saat ini pembalap asal Italia itu mengganggap hal tersebut tak terlalu penting.
"Situasi kami saat ini sudah berbeda. Siapa pembalap nomor satu di Yamaha tak penting bagi saya. Kami berdua lah pembalap nomor satu Yamaha, seperti pada tahun 2014. Jorge akan sulit dikalahkan, tapi yang terpenting adalah mengalahkan Marc Marquez," ucap Rossi kepada Sport Bikes, Sabtu (31/1/2015).
Rossi dan Lorenzo akan menjalani dua kali tes pramusim Sepang pada awal dan akhir Februari, serta race pembuka di GP Qatar, 29 Maret mendatang.
Sejak bertandem di Yamaha pada 2008-2010, The Doctor merupakan rider nomor satu dan sempat bersaing sengit dengan Lorenzo. Namun, saat ini pembalap asal Italia itu mengganggap hal tersebut tak terlalu penting.
"Situasi kami saat ini sudah berbeda. Siapa pembalap nomor satu di Yamaha tak penting bagi saya. Kami berdua lah pembalap nomor satu Yamaha, seperti pada tahun 2014. Jorge akan sulit dikalahkan, tapi yang terpenting adalah mengalahkan Marc Marquez," ucap Rossi kepada Sport Bikes, Sabtu (31/1/2015).
Rossi dan Lorenzo akan menjalani dua kali tes pramusim Sepang pada awal dan akhir Februari, serta race pembuka di GP Qatar, 29 Maret mendatang.
MOTOGP : Michelin dan Dunlop siap mensuplay ban 2016
Assallamu’allaikum brader biker sekalian.
M2000 – Berita soal Lorenzo yang mengeluhkan kompon ban Bridgestone untuk 2014 , akhirnya pihak penyelenggara Dorna pun, menyetujui untuk menggunakan spek ban 2013.
Seperti kita ketahui bersama, digelaran perdana Qatar kemarin, Lorenzo crash di menit-menit awal , sampai motornya berantakan.Alhasil Lorenzo tidak dapat melanjutkan balapan dan hanya melihat jalannya balapan di paddock dengan kondisi tangan diperban.
Lorenzo menyalahkan kompon ban yang tidak sebaik spek 2013 yang katanya lebih cepat panas dan menapak ke aspal.
Lorenzo pun melayangkan protes ke penyelenggara, dalam hal ini Dorna.
Dan ternyata protes Lorenzo pun di perhatikan Dorna dengan memperbolehkan untuk memakai spek ban 2013.
Apakah itu hanya kekesalan Lorenzo karena dia terjatuh dan kehilangan pointnya..atau karena hal lain, toh Rossi dan Marquez tetep bisa fight sampai finish dan berhasil mendapatkan podium satu dan dua ( marquez juara ).
Yang jelas, bagi m2000 sih , dengan hilangnya point bagi Lorenzo, akan menguatkan mental dia untuk mengejar point yang tertinggal.
Dan tentunya kita akan disuguhi aksi Lorenzo yang spektakuler..masih ingat kan brader biker di gelaran musim 2013 kemarin.
Setelah Lorenzo kehilangan beberapa point dan dia semakin ketinggalan dengan marc marquez, dengan kondisi badan yang tidak 100 % tidan fit ,karena masih tertanam pen di tulangnya yang patah, Lorenzo berjuang mati-matian saat balapan dan Alhasil juara di tentukan di seri terakhir.
Lorenzo harus merelakan gelar juara dunia ke tangan Marc Marquez, walaupun seri terakhir ditutup dengan kemenangan Lorenzo si titanium man.
Nah , kembali lagi soal ban di motogp, Michelin dan Dunlop tertarik menjadi penyuplai tunggal ban MotoGP pada tahun 2016 nanti, demikian yang disampaikan CEO Dorna Sports selaku penyelenggara MotoGP, Carmelo
Ezpeleta kepada SpeedWeek.com.
Seperti kita ketahui, sejak tahun 2009, MotoGP memberlakukan aturan penyeragaman ban, dan Bridgestone ditunjuk sebagai penyuplai tunggal, setelah sebelumnya michelin membayangi.
Kontrak Bridgestone sendiri akan
habis akhir tahun 2014 ini, namun akan segera diperpanjang hingga akhir 2015.
“Saat ini, kami tak ada waktu mencari penyuplai baru untuk tahun depan, namun bukan rahasia lagi bahwa konstruktor ban lainnya tertarik turun di masa mendatang “, ujar Ezpeleta soal
perpanjangan kontrak Bridgestone.
Sebagai catatan saja, terakhir kali Michelin dan Dunlop tampil di
MotoGP adalah pada tahun 2008, di mana aturan penyeragaman ban belum diberlakukan.
Menurut m2000 sendiri sih, memang sebaiknya tidak dimonopoli oleh satu pabrikan ban saja, walaupun banyak yang bilang kalau ban bridgestone kualitasnya diatas michelin dan dunlop, tapi kan beberapa kali juga bisa mengantarkan para rider menjadi juara.
Dan tentunya juga masalah bisnis, bukankah dengan lebih banyak sponsor maka lebih menguntungkan.
Brader biker semua punya pendapat lain ?
Wassallamu’allaikum…
_______________________________________________
M2000 – Berita soal Lorenzo yang mengeluhkan kompon ban Bridgestone untuk 2014 , akhirnya pihak penyelenggara Dorna pun, menyetujui untuk menggunakan spek ban 2013.
Seperti kita ketahui bersama, digelaran perdana Qatar kemarin, Lorenzo crash di menit-menit awal , sampai motornya berantakan.Alhasil Lorenzo tidak dapat melanjutkan balapan dan hanya melihat jalannya balapan di paddock dengan kondisi tangan diperban.
Lorenzo menyalahkan kompon ban yang tidak sebaik spek 2013 yang katanya lebih cepat panas dan menapak ke aspal.
Lorenzo pun melayangkan protes ke penyelenggara, dalam hal ini Dorna.
Dan ternyata protes Lorenzo pun di perhatikan Dorna dengan memperbolehkan untuk memakai spek ban 2013.
Apakah itu hanya kekesalan Lorenzo karena dia terjatuh dan kehilangan pointnya..atau karena hal lain, toh Rossi dan Marquez tetep bisa fight sampai finish dan berhasil mendapatkan podium satu dan dua ( marquez juara ).
Yang jelas, bagi m2000 sih , dengan hilangnya point bagi Lorenzo, akan menguatkan mental dia untuk mengejar point yang tertinggal.
Dan tentunya kita akan disuguhi aksi Lorenzo yang spektakuler..masih ingat kan brader biker di gelaran musim 2013 kemarin.
Setelah Lorenzo kehilangan beberapa point dan dia semakin ketinggalan dengan marc marquez, dengan kondisi badan yang tidak 100 % tidan fit ,karena masih tertanam pen di tulangnya yang patah, Lorenzo berjuang mati-matian saat balapan dan Alhasil juara di tentukan di seri terakhir.
Lorenzo harus merelakan gelar juara dunia ke tangan Marc Marquez, walaupun seri terakhir ditutup dengan kemenangan Lorenzo si titanium man.
Nah , kembali lagi soal ban di motogp, Michelin dan Dunlop tertarik menjadi penyuplai tunggal ban MotoGP pada tahun 2016 nanti, demikian yang disampaikan CEO Dorna Sports selaku penyelenggara MotoGP, Carmelo
Ezpeleta kepada SpeedWeek.com.
Seperti kita ketahui, sejak tahun 2009, MotoGP memberlakukan aturan penyeragaman ban, dan Bridgestone ditunjuk sebagai penyuplai tunggal, setelah sebelumnya michelin membayangi.
Kontrak Bridgestone sendiri akan
habis akhir tahun 2014 ini, namun akan segera diperpanjang hingga akhir 2015.
“Saat ini, kami tak ada waktu mencari penyuplai baru untuk tahun depan, namun bukan rahasia lagi bahwa konstruktor ban lainnya tertarik turun di masa mendatang “, ujar Ezpeleta soal
perpanjangan kontrak Bridgestone.
Sebagai catatan saja, terakhir kali Michelin dan Dunlop tampil di
MotoGP adalah pada tahun 2008, di mana aturan penyeragaman ban belum diberlakukan.
Menurut m2000 sendiri sih, memang sebaiknya tidak dimonopoli oleh satu pabrikan ban saja, walaupun banyak yang bilang kalau ban bridgestone kualitasnya diatas michelin dan dunlop, tapi kan beberapa kali juga bisa mengantarkan para rider menjadi juara.
Dan tentunya juga masalah bisnis, bukankah dengan lebih banyak sponsor maka lebih menguntungkan.
Brader biker semua punya pendapat lain ?
Wassallamu’allaikum…
_______________________________________________
Petik Hasil Positif, Suzuki Kian Pede
Dua pembalap Suzuki Aleix Espargaro dan Maverick saat test pramusim. Ist/motogp.com
MotoGP 2015 sebentar lagi bergulir. Suzuki yang kembali akan berpartisipasi kian percaya diri seusai tes pra musim memetik hasil bagus.
Solopos.com, SEPANG— Suzuki memetik hasil lumayan dalam tes pramusim pertama MotoGP di Sirkuit Sepang, Malaysia, akhir pekan lalu. Dalam tes perdana selama tiga hari itu, performa mereka yang kian membaik membikin Suzuki optimistis dalam tes berikutnya.
“Hal yang terpenting adalah kami tak punya masalah serius dan tak mengalami kecelakaan. Dua pembalap kami membuat kemajuan. Ini memberikan kami kepercayaan diri atas kerja keras yang telah kami lakukan,” ungkap Team Director and Project Leader Suzuki, Satoru Terada, dilansir MotoGP, Minggu (8/2/2015).
Dalam uji coba perdana ini Aleix merampungkan 137 lap dan finis di urutan terbaik ke-10. Catatan waktu tercepatnya adalah 2 menit 00,468 detik di hari ketiga, Jumat (6/2). Pembalap Spanyol ini berhasil memangkas waktunya lebih cepat 1,73 detik dari hasil tes hari pertama, Rabu (4/2).
Sedangkan Vinales yang berstatus rookie MotoGP melahap 176 lap dan berada di peringkat ke-12 di hasil akhir. Waktu terbaiknya adalah 2 menit 00,964 detik atau lebih cepat 2,2 detik dari hari pertamanya.
“Kami mampu memetik beberapa kemajuan dan mendapatkan sejumlah solusi. Reliabilitas motor juga meningkat dan tak ada masalah yang berarti selama pelaksanaan tes. Ini menunjukkan mekanik kami di Jepang telah bekerja keras selama musim dingin,” tutur Manajer Suzuki, Davide Brivio.
Brivio memaparkan peningkatan juga terjadi di area elektronik. Hal ini menunjukkan paket motor Suzuki GSX-RR dalam level yang bagus. Selain itu, sasis yang mereka miliki juga cukup apik sehingga Aleix dan Vinales senang menungganginya.
“Ada banyak hal positif di sini, tapi kami juga mengerti kelemahan kami. Saya kira mekanik kami sudah mendapatkan banyak informasi untuk menemukan solusinya. Kami masih punya banyak pekerjaan rumah untuk diselesaikan,” jelasnya. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)
Sabtu, 07 Februari 2015
Kamis, 05 Februari 2015
Valentino Rossi Masih Sempurnakan Gaya Balap
Bola.net - Pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Valentino Rossi mengaku masih berusaha belajar menyesuaikan gaya balapnya dengan gaya yang leboih modern, meski tahun lalu ia sukses menduduki peringkat runner up di akhir musim.
Dua pekan lagi, Rossi akan berusia 36 tahun dan belum mau berhenti mempelajari gaya balap para juniornya, terutama yang berasal dari Moto2 seperti Marc Marquez, Stefan Bradl, Pol Espargaro, Scott Redding dan Andrea Iannone.
"Saya bekerja keras menyempurnakan gaya balap. Ini satu-satunya cara untuk tetap kompetitif. Tahun lalu, saya sukses berkat ini, tapi saya masih harus lebih baik lagi. Saya harus memperbaiki cara mengerem saat memasuki tikungan," ujarnya kepada Speedweek.
The Doctor yang tengah mengejar gelar dunianya yang ke-10 pun mengaku telah berlatih keras di sarana dirt track pribadinya, Motor Ranch di Italia. "Saya sudah berlatih dengan berbagai motor berbeda selama musim dingin," tutupnya. (sw/kny)
Lorenzo Tak Tertarik Tiru Gaya Balap Marquez
Bola.net - Tak seperti sang tandem, Valentino Rossi, pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Jorge Lorenzo mengaku sama sekali tak tertarik untuk meniru gaya balap Marc Marquez untuk meraih kesuksesan di MotoGP musim ini.
Rossi yakin gaya balap Marquez dan lulusan Moto2 lainnya adalah gaya balap paling efektif untuk memenangkan balapan, namun melalui wawancaranya bersama Speedweek, Lorenzo mengaku tak sependapat.
"Mustahil menjadi pebalap terbaik dalam pengereman, tercepat di tikungan dan terbaik saat akselerasi. Jika saya bisa melakukannya, saya bisa mencatatkan waktu 1 menit 56 detik di Sepang," ujar Lorenzo yang pada hari pertama uji coba Malaysia mencetak 2 menit 0,521 detik.
Lorenzo pun bertekad mempertahankan gaya balapnya sendiri. "Gaya balap saya secara konstan membaik setiap tahun. Ketika mood, mental dan fisik saya dalam kondisi terbaik, maka gaya balap saya sangat efektif untuk YZR-M1," tutup Lorenzo. (sw/kny)
Diasapi Marquez di Lima Menit Terakhir, Rossi Tetap Puas
Bola.net - Pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Valentino Rossi mengaku sangat puas atas performanya pada hari pertama uji coba pramusim di Sirkuit Sepang, Malaysia pada hari Rabu (4/2).
"Uji coba berjalan positif pada hari pertama, dan saya sangat senang akhirnya kembali berkendara. Saya cepat dan konsisten. Kami bekerja keras meningkatkan performa dengan ban yang telah terpakai walau sebenarnya sudah baik," ujarnya melalui situs tim.
Rossi yang tahun lalu menduduki peringkat runner up, nyaris seharian memimpin daftar catatan waktu dengan 2 menit 0,380 detik. Sayang, catatan waktunya dikalahkan pebalap Repsol Honda, Marc Marquez di lima menit terakhir dengan 2 menit 0,262 detik.
"Motor kami bagus, dengan ban baru pun sudah mampu mencatatkan waktu yang cepat. Saya hanya tercepat kedua, tapi saya tak jauh dari Marc. Tampaknya motor kami sudah lebih baik di berbagai area," tutup Rossi. (ymgp/kny)
Lagi, Valentino Rossi Pamer Corak Unik Helm Uji Coba
Bola.net - Valentino Rossi sudah terkenal sebagai salah satu pebalap yang doyan pamer corak unik pada helm balapnya. Dalam uji coba pramusim di Sepang, Malaysia, Rabu (4/2), pebalap Movistar Yamaha MotoGP ini punya corak aneh lagi.
Tahun lalu, Rossi menggunakan corak helm di mana terdapat foto matanya yang diletakkan di bagian belakang, isyarat bagi para rivalnya untuk terus mengawasinya sepanjang musim 2014. Benar saya, The Doctor mengakhiri musim sebagai runner up.
Nah, corak baru seperti apa yang dikenakan Rossi di uji coba kali ini. Mari kita lihat beberapa foto yang dirilis Yamaha MotoGP dan Fanclub Valentino Rossi ini, Bolaneters! (ymgp/ofc/kny)
Ternyata, Rossi memang terinspirasi oleh corak topi beanie yang menghangatkan, mengingat uji coba ini digelar semasa musim dingin. Rossi bahkan sengaja mengenakan sebuah topi beanie kuning selama uji coba Sepang yang berlangsung dalam cuaca hangat.
"#MotoGP @ValeYellow46 tak akan merasa kedinginan selama uji coba musim dingin! @fanclubVR46 #SepangTest1 Apakah kalian menyukainya?" tulis akun resmi MotoGP.
Jika Harus Bertaruh, Rossi Pilih Marquez
Bola.net - Pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Valentino Rossi mengaku akan memilih nama Marc Marquez bila harus bertaruh soal siapa yang menjadi juara dunia tahun ini. Meski begitu, The Doctor tak akan membiarkan hal itu terjadi.
Dalam wawancaranya bersama Motosprint, Rossi mengaku yakin Marquez akan kembali superior, tapi dirinya dan sang tandem, Jorge Lorenzo akan berusaha menekan pebalap berusia 21 tahun tersebut sejak awal musim.
"Jika harus bertaruh, saya akan pilih Marc. Dialah yang difavoritkan. Tapi saya berharap status itu malah membuatnya bermasalah!" ujar Rossi sembari tertawa. "Saya rasa Marc dan Jorge satu level, dan saya yakin bisa menyamai level mereka," imbuhnya.
Sembilan kali juara dunia ini juga memprediksi ketiganya akan sengit. "Marc tahu bila Jorge fit, ia akan sangat sulit dikalahkan. Tapi perlu diingat, tahun lalu saya runner up. Jadi kami bertiga kurang lebih memulai musim ini di level yang sama," tutup Rossi. (ms/kny)
Ketimbang Yamaha, Suzuki Lebih Cocok untuk Espargaro
Bola.net - Pebalap baru Suzuki MotoGP, Aleix Espargaro berpendapat bahwa motor GSX-RR miliknya jauh lebih cocok untuk gaya balapnya ketimbang motornya tahun lalu, yakni motor Forward Yamaha yang membuatnya menjuarai kategori Open.
Meski mengaku GSX-RR kurang tenaga, Espargaro hanya fokus pada sasis selama uji coba pramusim di Sepang, Malaysia, Rabu (4/2). "Tenaga bukan hal yang bisa didapat dalam 1-2 hari. Jadi kami fokus pada sasis. Sasisnya persis seperti di uji coba Valencia," ujarnya.
Kakak kandung Pol Espargaro inipun merasakan perbedaan mencolok pada sasis Suzuki dan Forward Yamaha, meski menurutnya Yamaha lebih stabil saat digunakan melintas di tikungan cepat.
"Kedua sasis ini bagaikan pagi dan malam! Sasis Suzuki jauh lebih mudah untuk digunakan mengerem dan mengubah arah. Sudah jelas motor ini lebih cocok untuk gaya balap saya. Saya bisa lebih agresif dan saya sangat menyukainya," tutupnya. (cn/kny)
Sumber: Crash.net
Rossi dan Lorenzo Launching Livery Baru Movistar Yamaha MotoGP
Tidak ada perubahan ekstrem dari tampilan livery baru Yamaha M1 ini. Masih berwarna putih biru dengan nomor motor kuning untuk si 46 Valentino Rossi dan nomor motor merah untuk 99 nya Jorge Lorenzo. Logo M kepunyaan Movistar tergambar besar di body motor Yamaha M1. Movistar adalah sponsor utama tim Yamaha makanya sekarang nama timnya adalah Movistar Yamaha MotoGP. Selain Movistar, ada 3 sponsor baru yang bergabung di tim ini yaitu Abarth, Cromax dan Descente.
Launching dihadiri oleh para petinggi dari perusahaan sponsor juga Yamaha. Managing Director Yamaha MotoGP, Lin Jarvis, mengatakan bahwa tahun ini merupakan tahun baru bagi petualangan Yamaha dan Movistar. Logo M yang besar mencerminkan betapa besarnya kerjasama antara Movistar dan Yamaha.
Valentino Rossi menempatkan Marc Marquez sebagai musuh utama yang harus dikalahkan di musim 2015. Rossi juga mewaspadai Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo yang performanya makin bagus tahun lalu. Tiga race pertama akan sangat penting. Setelah Qatar ada Austin yang punya trek sulit lalu ada Argentina yang saya suka treknya. Penting banget dapet poin banyak di tiga seri awal lalu balik ke Eropa dengan posisi bagus di klasemen sementara, kata Akang Vale lagi.
Ada di posisi dua klasemen akhir 2014 adalah hal yang sangat penting, tapi tujuan saya musim ini lebih tinggi. Tim saya sangat berkembang tahun lalu. Dari awal musim sampai akhir musim hasil saya nggak jelek-jelek amat. Saya sangat kompetitif. Tapi lawan saya juga sangat kuat maka saya harus mengalahkan mereka dan membuat posisi yang lebih bagus tahun ini, curcol akang Vale lagi.
Sementara itu Jorge Lorenzo merasa sangat termotivasi untuk segera memulai musim MotoGP 201. Jorge telah menyiapkan fisik dan mentalnya. Banyak hal terjadi di tahun lalu, saya belajar banyak dari hal itu. Saya yakin kami bisa sukses tahun ini, kata Jorge. Jorge juga nggak sabar menanti seri pertama MotoGP di Qatar.
Selanjutnya tim Movistar Yamaha MotoGP akan terbang ke Sepang Malaysia di mana akan dilangsungkan test resmi awal musim. Test pertama ini akan berlangsung dari tanggal 4 Februari 2015 hingga 6 Februari 2015. Ada yang belum tau jadwal musim MotoGP 2015? Cekidot di tulisan saya tentang pembalap, tim dan kalender MotoGP 2015. Catet yaaaa jangan sampe kelewatan.
Sumber : motogp.com, crash.net
Langganan:
Postingan (Atom)